Kamis, 26 Juni 2014

Teruntuk Bidadariku

Assalamualaikum wr, wb..

Teruntuk Bidadariku..
Mungkin saat ini engkau tengah berjalan menujuku..
Mungkin engkau sedang melewati terjalnya jalan hidup tuk sampai padaku..
Mungkin engkaupun bertanya - tanya seperti apa wujud lelakimu kelak..

Bidadariku.. 
Taukah engkau, akupun melewati terjalnya jalan tuk sampai padamu..
Tahukah engkau, akupun pernah terjatuh dalam kubangan hitam sebelum sampai kepadamu..
Tahukah engkau, akupun begitu menantimu wahai tulang rusukku, tuk sempurnakan pijakanku dan selamatkanku dari nafsu dunia ini..

Bidadariku.. 
Seperti apakah engkau ?!
Sosok yang akan habiskan sisa hidupnya bersamaku..
Bersama kita mujahadah dijalannya Allah..
Bersama kita dakwahkan agamanya Allah..
Bersama kita sholat tahajjud disepertiga malamnya..
Bersama kita hidupkan sunnah - sunnah Rasulullah..
Bersama kita berdzikir, aku melalui ruas - ruas jarimu dan kamu melalui ruas - ruas jariku agar tetap bersama kita sampai di JannahNya nanti..

Bidadariku..
Dimanapun kamu berada, lelaki ini menantimu..
Lelaki yang jauh dari sempurnanya Rasulullah namun begitu ingin miliki keluarga seperti keluarganya Rasulullah dan Siti Khadijah..
Lelaki yang masih belajar keislaman yang seluas samudera ini, namun begitu yakin engkaulah penyempurna setengah dari ibadahku..
Lelaki yang tak memiliki harta ini, namun hanya Allah SWT yang ia miliki.. 
Lelaki yang tak berpendidikan tinggi ini, tapi Insha Allah cukup merdu melafazkan Al - Qur'an dan Mengumandangkan Adzan..

Jika tiba waktunya,
Aku dan kamu dipertemukan.. Cintailah aku karna Allah dan akupun akan terus mencintaimu karna Allah.. 
Bidadariku, siapapun dan dimanapun kamu berada..
Mari kita bersama bersujud, bermunajat padaNya, agar aku dan kamu dipertemukan dalam ridho-Nya..
Aamiin ya Allah..


Jakarta, 26 Juni 2014
Calon Imammu,


Ridho Saputra

Rabu, 25 Juni 2014

Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan Ooh Ramadhan.. 

" Hai orang - orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang - orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari - hari yang lain. dan wajib bagi orang - orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan - penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari - hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." [QS. Al_Baqarah (2): 183-185]

Ramadhan dipelupuk mata, Insha Allah dalam beberapa hari kita akan bertemu dan sampai kepada bulan yang indah ini, bulan seribu bulan, bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh berkah.. Segala kebaikan tersebut dalam bulan ini, karna memang inilah bulan yang ditunggu - tunggu oleh seluruh umat muslim diseluruh belahan dunia manapun.

Ramadhan, pada bulan ini adalah bulan dimana Al - Qur'an diturunkan pertama kalinya kepada nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pegangan dan pedoman hidup seluruh umat manusia di muka bumi ini. Sudahkah kita sebagai umat muslim telah benar - benar berpegang pada Al - Qur'an dan menjadikannya pedoman hidup selama didunia?! :)

Saudaraku, perbanyaklah membaca Al - Qur'an pada bulan ini, baca ayatnya kulik maknanya temukan berkahnya Insha Allah. Basahilah lidahmu, tenggorokanmu dengan selalu mengucap ayat - ayat Allah, kebesaran Allah agar benar - benar dapat makna dari ramadhannya dan benar - benar menjadi sosok yang baru yang lebih baik selepas bulan ini. Bahkan baginda besar nabi Muhammad SAW selalu membaca Al - Qur'an dibulan ini dari awal hingga akhir.

Ramadhan, pada bulan ini bulan diwajibkannya seluruh umat muslim berpuasa baik laki - laki maupun perempuan, terkecuali bagi perempuan yang haid / nifas, orang tua lansia, wanita hamil / menyusui, orang sakit (sakitnya juga diliat, kalau cuma pusing, flu, batuk mah puasa aja euy hehehe), musafir yang sedang dalam perjalanan jauh (sangat jauh yaa, berhari - hari dan segala keadaan memang tak memungkinkan untuk shaum) maka tidak diwajibkan atas mereka berpuasa tetapi, selepas ramadhan mereka wajib mengganti puasanya dengan puasa ganti / membayar fidyah (memberi makan fakir miskin). Berpuasalah dengan iman saudaraku, bukan karna sekedar puasa, bukan karna disuruh orang tua, bukan karna mau dapat reward, bukan karna rame - ramean puasa, belajarlah gali makna puasa ini. Karna kata Allah "barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan bersungguh hanya mengharap ridho Allah SWT, maka akan dibebaskan siska api neraka daripadanya" Masha Allah, maka dari itu mumpung dipertemukan dengan Ramadhan, masih diberi waktu bertemu bulan yang pernuh berkah ini.. Perbaikilah puasanya, dirinya hingga sempurna ibadahnya dan Allah ridhoi ibadahnya. Dan puasa dibulan Ramadhan ini bukan sembarang puasa, kita berjihad dijalan Allah wahai saudaraku, melatih diri dan membersihkan diri dari segala penyakit hati dan dosa yang menempel selama hampir setahun penuh, kunci hati, kunci mata, kunci mulut, kunci telinga, kunci semua dari hal yang tak baik. Berhentilah bergunjing agar selepas ramadhan tak lagi gemar bergunjing, caci maki, fitnah. Bertahanlah dari haus dan lapar disiang hari agar selepas ramadhan diri menjadi lebih rendah hati, menyayangi yang miskin karna sudah tahu rasanya tak bisa selalu makan setiap waktu. Istiqomahlah selalu ikut sahur dan berbuka berjama'ah, agar diri bisa belajar menjadi pribadi yang lebih sabar untuk mendapatkan sesuatu. Belajar yang kecil dari susahnya mata bangun sahur, dari laparnya perut menunggu bedug maghrib agar tersadar diri jika diri mau bersabar maka kemenangan akan diraih. Masha Allah semua ada faidahnya. 

Ramadhan, bulan ini betapa segala kebaikan yang dilakukan dibuat menjadi berkali lipat pahalanya dari bulan - bulan lainnya. Sudah tahu dan disampaikan kalau bulan ini pintu ma'af Allah terbuka dari segala penjuru, berkah Allah bisa datang dari mana saja, bersedekahlah saudaraku. Sedekahlah setiap hari dengan ikhlas, 5000 rupiah setiap hari jika ikhlas akan jauh lebih baik dari 5.000.000 sekali tapi berat hati dan banyak Tapi Tapi Tapi lainnya. Jangan lupa juga tunaikan zakat fitrah mendekati penghujung ramadhan nanti, bersihkan hartamu. Jangan takut miskin karna "memberi".. Hartamu bukan punyamu, hasil keringatmu yang bergadang sampai pagi itu bukan hakmu sepenuhnya, ada hak saudaramu yang lain didalamnya yang Allah titip melalui tanganmu, jangan tutup mata masalah ini saudaraku, karna ketika kamu berbalut kain kafan dan tidur bersama cacing, semut dan kalajengking didalam tanah yang sempit, hartamu ga akan dibawa. Jadi jangan sampai kita menjadi pribadi yang merugi diakhirat kelak hanya karna takut miskin ga mau sedekah, hanya karna mempertahankan kekayaan yang ga dibawa mati. Harta yang ketika kamu matipun Allah ga akan tanya "berapa mobilmu?, sudah pake gadget paling canggih belum selama hidup?, seberapa mewah rumahmu didunia?, berapa banyak koleksi tas brandedmu? Sepatu mahalmu? Perhiasanmu?" Sungguh Allah tak akan menanyakan itu semua dan tak pernah perintahkan kamu "hey manusia, berlomba lombalah untuk menjadi kaya, kumpulin perhiasan, mobil kalau ngga nanti kamu masuk neraka" Masha Allah, tak pernah Allah perintahkan seperti itu. Tapi saat ini fenomenanya umat manusia justru berlomba menjadi kaya, punya rumah mewah, mobil baru hingga lupa bekal akhiratnya dan bahkan tanpa sadar menjadikan harta - hartanya nya sebagai berhalanya. Menuhankan hartanya, hingga kalau ngga berharta sepertinya memalukan sekali hidup didunia ini :'( 

Astaghfirullah, lindungi kami dari hal yang demikian ya Allah, koreksi diri hamba atas huruf dan kalimat - kalimat yang tertulis ini ya Rabb..

Perbanyaklah shalat, ramaikan masjid.. Karna berdiam dimasjid jauh lebih baik daripada tertawa terbahak didalam mall atau pasar, masjid akan memberikan sendiri berkahnya ketika seorang muslim masuk dan meramaikan rumah Allah ini dengan shalatnya, mengajinya, ta'limnya. Shalat sunnah, wajib, lakukan semua dengan sebaik - baiknya dalam iman.

Ramadhan, saudaraku sambutlah bulan ini dengan penuh suka cita.. Sambutlah, berbahagialah, karna belum tentu tahun depan kita bertemu lagi dengan bulan yang penuh berkah ini. Terus dan teruslah berislah diri, yang baca Al - Qur'an dibulan ramadhan saja semoga setelah ramadhan pergi tak selesai membuka halaman perhalaman Qur'annya, smoga melafazkan ayat - ayat Allah menjadi kerinduan diri setiap hari tak hanya dibulan suci ramadhan saja, yang menutup auratnya hanya dibulan ramadhan saja semoga tak henti seiring perginya ramadhan nanti tapi mengabdi hingga menghadap ilahi. Yang shalatnya ke masjid kalau bulan ramadhan aja semoga tak henti juga seiring ramadhan pergi nanti melainkan jadi kecintaan baru baginya mendirikan shalat dirumah Allah. Yang berpuasa hanya kalau ramadhan saja semoga setelah ramadhan tetap berpuasa sunnah agar terjaga hati dan diri dari penyakit dunia. Yang sedekah kalau ramadhan aja semoga setelah ramadhan justru menjadi pribadi yang dermawan karna ingatlah, hartamu bukan hartamu saudaraku. Yang bangun malam buat sahur meski berat mata dan hati semoga selepas ramadhan jadikan kebiasaan dirinya untuk tetap bangun melaksanakan shalat tahajjud. Saudaraku mari bersama perbaiki diri dan smoga Allah ridhoi niat dan ibadah kita dibulan ramadhan ini. Hingga ketika sampai dipenghujung ramadhan nanti hati, jiwa dan diri ini benar - benar bersih suci seperti terlahir kembali, itulah makna sebenarnya bagi yang berpuasa dengan penuh keikhlasan dan keimanan di bulan suci Ramadhan ini. Jadilah pemenang yang sebenarnya pemenang dimata Allah dan jangan sampai ibadah kita sia - sia padahal sudah diberi nikmat disampaikan dibulan ramadhan, sedang saudara kita yang lain banyak yang ngga bisa ketemu lagi dengan ramadhan kali ini. Beribadahlah sebaik - baiknya seolah ini adalah ibadah terakhir dan seolah tak akan berjumpa dengan ramadhan lagi. 

Saya pribadi mohon ma'af atas khilaf kata, ucap dan sikap bagi yang mengenal maupun belum mengenal saya. Bukakan pintu ma'af teruntuk hamba yang masih terus berislah diri setiap saat ini ya saudaraku, smoga kita senantiasa selalu dalam lindungan Allah hingga akhir nanti.. Aamiin

Jazakallahu khair

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.. 



Marhaban ya Ramadhan, ridho saputra.. 

Senin, 23 Juni 2014

Sumpah Jabatan VS Amanah

Assalamualaikum wr wb

Bismillahirrahmanirrahim..

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27).


Amanah / amanat : Satu hal yang datang dititipkan kepada seseorang yang dipercaya. Dalam artian orang yg diberi amanah ini harusnyalah orang yg dapat dipercaya, orang yg dianggap mampu menjaga kepercayaan. Dan semakin tinggi iman seseorang harusnyalah ada satu sifat amanah ini yang begitu kuat melekat didalam dirinya. Sebaliknya, orang yg tak bisa menjaga amanah atau kepercayaan pasti dekat dengan khianat, munafik adalah sifat dari org yang tak amanah. Karna orang munafik apabila dipercaya ia berkhianat. 

Pilpres semakin dekat, masing - masing kubu begitu bekerja keras meyakinkan kami yang rakyat biasa ini untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik - baiknya agar tercipta yang katanya INDONESIA MAJU, LEBIH BAIKLAH, MAKMURLAH de el el. Tulisan ini mungkin hanya sedikit suara atau pesan kecil dari rakyat kecil biasa yang berharap kelak memiliki pemimpin yang baik. Bukan sebatas tegas, bukan sebatas cerdas, bukan sebatas punya team hebat yang solid, bukan sebatas punya program yang sangat apik terstruktur untuk jangka panjang ataupun pendek, tapi yang paling penting menurut saya adalah bagaimana seorang pemimpin ini memiliki sifat AMANAH  “Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS Al-Qhashash 27)

Ketika sifat amanah sudah tidak ada lagi dalam jiwa calon seorang pemimpin maka bencanalah!! Karna Rasulullah SAW pernah berkata " Jika amanah disia2kan maka tunggulah kiamat " ( HR Bukhari ) 

Jadi siapapun yang jadi presiden nanti, saya berharap sekali ada sifat AMANAH didalam dirinya, karna ini modal dasar. Pemimpin ketika sudah terpilih itu berarti dia tak hanya di pilih oleh rakyat tapi juga terpilihnya dia atas izin Allah, kuasa Allah sang penguasa segalanya. Dan ketika terpilih nanti hendaknya pemimpin bukannya pesta pora merayakan kemenangan, tapi perbanyaklah istighfar.. Smoga terpilihnya ini benar - benar amanah, tidak membawa hal mudarat dalam masa kepemimpinan dan dapat menjadi pemimpin yang baik. 

SUMPAH JABATAN VS AMANAH

Ini adalah proses awal dari kepemimpinan seseorang, dimana ketika terpilih maka seorang presiden pasti akan disumpah jabatan. Harusnya sudah tau makna sumpah jabatan, wahai bapak - bapak calon presiden yang saya hormati.. Sumpah yang nanti akan anda ucap diatas kitab suci ketika anda terpilih, bukanlah sumpah sembarang sumpah!!! Sumpah itu bukan sumpah pocongnya farhat abbas, sumpah itu juga bukan hanya hubungan antara anda dengan rakyat anda kelak, tapi hubungan langsung anda dengan TUHAN!!! Janganlah main - main dan lupakan ini selama anda memimpin kelak, sumpah atau janji bukan sembarang sumpah seperti anda menjanjikan kepada anak anda yang minta ice cream "iya nak, nanti balik kantor papa beliin ice cream" lalu anda lupa beli ice cream dengan santai anda ngomong "yaah naak, bapak lupa beli ice cream, besok aja yaa.. Apa mau suruh mang dirman aja beli ice creamnya di warung depan gang?!" Atau anda janji ketemu kerabat tapi dengan mudah membatalkan janji sepihak padahal kerabatnya sudah begitu menunggu anda.. bukan pak!! Sumpah atau janji anda nanti ketika sudah terpilih baik jadi bupati, walikota, gubernur, atau presiden bukan sesederhana itu. Saya harap masing - masing calon presiden kelak ketika terpilih tak melupakan Al - Qur'an dan Hadist yang sebagai pedoman hidupnya dan juga pedoman hidup saya sebagai seorang muslim juga muslim lainnya. Bukalah Al - Qur'an.. Bacalah terjemahannya, betapa disitu lengkap dijabarkan tentang bagaimana cara memimpin agar didapat kejayaan yang sesungguhnya. Sudah dimudahkan oleh Allah pak, betapa sempurna islam yang bapak "peluk" ini, seluruh cara ada aturannya dari cara makan, tidur, bersilaturrahmi, buang air besar, buang air kecil, semuanya bahkan sampai cara memimpinpun ada adab2nya yang memang telah terbukti kejayaannya dan abadi dituliskan melalui kalam Allah dibukukan dalam Al - Qur'an dan Hadist, itu semua bukan semata untuk dongeng sebelum tidur pak, tapi untuk penuntun selama hidup didunia yg sementara ini, sebelum nanti saya dan bapak sama2 berbalut kain kafan putih, tidur ditempat yang sama pak berteman dengan cacing dan kalajengking. Yang membedakan hanyalah amalan saya dan bapak semasa hidup, that's it. 
Dan karna bapak - bapak muslim maka berpeganglah dengan Al-Qur'an yang memang Allah turunkan Al - Qur'an bagi seluruh alam dan seluruh ummat sebagai pegangan hidup, jika memang bapak - bapak adalah muslim yang sebenarnya muslim. Bukan berpegang pada antek - antek dibelakang bapak, pemimpin harus memimpin bukan dipimpin. Semoga tak terbalik :) Allah azza wa jalla.. 

Siapapun kelak presidennya, janganlah menjadikan kita bermusuh - musuhan, hina - menghina, wahai saudaraku, tugas kita sebagai rakyat hanyalah terus perbaiki diri, menjaga aqidah, akhlak dan meningkatkan keimanan kita. Karna janji Allah " ketika satu bangsa umatnya mengamalkan agama secara sempurna maka akan diletakkan kejayaan, kesempurnaan dan kebahagiaan yang sesungguhnya dan Allah akan beri pemimpin yang baik bagi mereka " Masha Allah.. Jadi mau siapapun yang memimpin sebelum rakyatnya takut akan tuhan dan beriman dengan baik kepada tuhannya, maka tetaplah terus bangsanya akan terpuruk. Mau siapapun yang memimpin kalau rakyatnya rakus akan duniawi, lupa akan akhirat, ya teruslah negaranya pun diisi orang2 rakus, korupsi, teruuus diberi kenikmatan dunia sama Allah teruus dan teruus hingga lupa tugas utamanya hidup didunia ini dan sampai waktunya tiba hingga tak ada satupun yang bisa lari bahkan sekedar bersujud minta ampun, naudzubillahimindzalik..

Dear pak prabowo, ketika anda nanti terpilih.. Memimpinlah dengan baik, amanahlah, mantan militer tak harus kejam, tapi berwibawalah agar rakyat segan kepada pemimpinnya.. tunjukkan kepada kami jika semua black campaign soal anda yang dulu tak seperti anda yang sekarang, saya yakin manusia bisa berubah. Hingga suara - suara rakyat dan suara Allah yang anda pegang bisa anda pertanggung jawabkan kelak di akhirat.

Dear pak jokowi, saya salut dengan anda. Do'a saya semoga ketika anda terpilih kelak anda bisa amanah. Anda sederhana, begitu merakyat, ramah, sosok yang unik sebagai calon pemimpin yang seperti kebanyakan. Meski jujur, disatu sisi saya kecewa dengan tak amanahnya anda, tapi yasudahlah dalam agama saya diajarkan untuk tidak su'udzon. Saya dan anda sama - sama manusia biasa, jadi mungkin ketika anda meninggalkan solo anda khilaf, ketika anda meninggalkan jakartapun mungkin anda khilaf karna anda manusia :) tapi saya harap jika nanti anda terpilih jadi presiden anda tak lagi khilaf akan kesalahan2 yang lain terutama masalah amanah, jangan tak amanah lagi ya pak seperti anda meninggalkan solo dan jakarta untuk memegang indonesia padahal bapak sudah disumpah sebelumnya.. :)

Terlepas siapa yang akan menang, saya yakin mereka berdua orang baik karna itu mereka bisa sampai pada titik ini. Dan saya percaya semua orang pernah salah dan khilaf tapi atas Izin dan Kuasa Allah siapapun bisa lebih baik dengan perbaiki kesalahannya yang lalu, karna kita manusia kita tak kuasa dan Allah berkuasa atas kita, atas segalanya. Sampah bisa jadi bermanfaat ketika didaur ulang, Berlian bisa turun kualitasnya jika dipakai terus tak pernah dirawat dan dicuci. Jadi teruslah berislah diri siapapun kita. Karna lebih baik menjadi mantan orang jahat daripada menjadi mantan orang baik. Mohon ma'af jika ada salah didalam tulisan saya ini, maka itu murni datangnya dari tangan dan jari saya yang sebagai manusia biasa yang penuh gejolak melihat saudara - saudara saya justru saling melempar bola api satu sama lain demi membela masing - masing calonnya, harusnya tugas kita cukuplah mengamati, memilih lalu mendo'akan. Akan tetapi jika tulisan ini mampu membuka hati pemilih dan calon pemimpin kelak maka insha Allah inilah rangkai kata dan kalimat yang datang atas izin Allah melalui jari jemari saya yang sudah dikaruniakanNya kepada saya. Insha Allah..

Pilihlah dengan mata terbuka, telinga terbuka, dan hati yang jujur, sholatlah sebelum menentukan pilihan, yakinlah hanya kepada Allah dan memilihlah karna Allah agar ketika pemimpin yang dipilih tak sesuai harapan maka hati tak berpenyakit asbab salah memilih :)


Jazakallah..


Wassalam, Ridho Saputra 

Guratan Hati (1)

Kini tangan dan jari ini kembali semangat menulis.. Menulis tentangMU, tentang kebesaranMU, tentang kasihMU, maha suci engkau ya rabb..

Dekap aku selamanya, Istiqomahkan aku dalam jalan dan dakwahMU.. 
Tak pernah kurasa hidup sedamai ini sebelumnya..
Tak pernah kurasa hidup sebermanfaat ini sebelumnya..
Tuntun aku dan bimbing aku selalu, agar sempurna iman, ibadah dan agamaku..
Tuntun jari jemari ini agar tiap hurufnya dapat menjadi asbab dan menjadi tambahan bekalku kelak menuju jannahMU..

Biar aku berjalan diantara keraguan mereka semua, tapi kaki ini berjalan mantap bersama Iman menuju cahayaMU..
Karna sungguh aku tak butuh pengakuan mereka, aku hanya butuh cahayaMU, ridhoMU dan dekapMU hingga tiba waktuku..
Aku yang kotor ini, terima kasih kau ridhoi untuk singgah di hatiku bahkan ketika tidur tak henti kusebut namaMU..

Terima kasih telah mengangkatku dari kubangan dosa yang dulu tak kutakuti..
Terima kasih telah sadarkanku bahwa DUNIA INI SEMENTARA dan semua bersiap untuk mati, dalam kesia'an kah atau kebahagiaan kah?! :)

Jakarta, 3 Juni 9:31pm
Dalam sebuah perjalanan dan cerita 

Sabtu, 21 Juni 2014

Guratan Hati (2)

Ditengah hingar bingar, kini jiwa memilih menyendiri..
Menepi bukan karna sepi, hanya sedang mencari..
Ada yang mungkin tak dimengerti, namun terus haus ingin memahami..

Benahi diri seorang diri, seperti itulah wujud diri saat ini..
Ketika yang mencaci adalah saudara sendiri..
Ketika yang menjauh pergi adalah teman sendiri..
Ketika yang menghindari adalah kerabat sendiri..
Maka jiwa yang sepi tetaplah bertasbih..
Hingga hati yang kosong ini perlahan terisi kalam Allah..

Diri ini bukanlah nabi
Apalagi sempurna mendekati nabi
Diri ini bukan sok suci
Diri ini bukan antipati
Diri ini bukan mencari sensasi
Diri ini hanya ingin belajar mengabdi
Seperti para nabi yang begitu cinta pada ilahi..

Mungkin aku pernah hitam
Aku juga pernah berusaha putih
Bahkan pernah berada di dalam abu - abu
Namun proses membawaku pada satu arti
Jika hidup tanpa ilahi, ibarat hidup namun sebenarnya mati
Begitulah jiwa yang dulu terlena, hidup yang tanpa sadar sebenarnya mati

Hati, mata, telinga, mulut telah diberi
Karna hati dicipta untuk merasa
Mata dicipta untuk melihat
Telinga dicipta untuk mendengar
Mulut dicipta untuk berbicara 
Karena itu diri terus waspadai
Kalau kalau berhati namun keras tak merasa
Kalau kalau bermata namun sebenarnya buta
Kalau kalau bertelinga namun nyatanya tak mendengar
Dan kalau kalau miliki mulut tapi bicaranya sia sia

Tak ada hidup tanpa mati
Karna yang hidup pastilah mati
Dan yang mati pastilah seorang diri
Sudah siapkah menghadap ilahi ?!

Diantara yg ramai jiwa memilih menepi
Menyendiri seolah diri adalah musafir
Melewati keramaian seperti seorang yg asing
Karna disini bukanlah tujuan akhir
Disini adalah sebaik - baik tempat perbaiki diri bukan merusak diri

Aku pernah bermimpi begitu tinggi
Sebelum akhirnya sadar bahwa itu hanya ego diri
Aku pernah berambisi taklukan dunia
Namun tanpa sadar akulah yang ditaklukkan dunia
Tanpa kuasaNya, aku tak mungkin rasakan damai hingga ke hati
Biarlah terus seperti ini, dalam dekap ilahi hingga kumati

Jakarta, 23 Juni 2014 11:19 pm
" Didalam kamar mungil, tempatku menemukan ridhoNya. Selalu ada jemari menari ketika mengingat karuniaNya "




Kamis, 19 Juni 2014

Hijrahku Hijrahnya Cinta

Hijrah.. Tak ada beruntungnya seseorang, jika hanya tetap berdiri ditempat yang sama menyadari salah, meratapi diri yang lemah, tanpa mau berusaha untuk menjadi kuat dan pindah tempat sebelum waktu menggulungnya dan menenggelamkan dirinya kedalam tempat yg sudah pasti, salah..

Hijrahku hijrahnya cinta..
Jika ini dikatakan cinta yang sebenarnya, maka benarlah aku melawan yang salah ini membawa perih yang kucipta sendiri diatas pikiran - pikiran manusiawiku tentang cinta. Cinta yang aku tau saling menguatkan, cinta yang aku tau saling menyayangi, cinta yang aku tau saling mengabari, cinta yang aku tau saling menjaga, cinta yang aku tau mengucapkan " I love you " cinta yang aku tau memberi tawa, cinta yang aku tau ciptakan bahagia, cinta yang aku tau juga ciptakan tangis, cinta yang aku tau salah tapi hati seorang manusia ini sering kali menguatkan yang sudah nyata lemah dimata tuhannya dan berkata " bahwa ini tetap cinta yang dianugerahi oleh tuhan ". Astaghfirullah.. Cinta yang ku tahu dan jalani selama ini begitu sempit dan salah..

Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA antara yg sudah berkeluarga dengan yang belum berkeluarga ?! lalu mereka menjalin yang katanya cinta secara diam - diam, saling penuhi hasrat tanpa izin dan restu dari pasangan yang sudah diambil dan disahkan dalam kalam Allah sebelumnya, yang bahkan ketika itu ia berjanji bukan lagi kepada sesama manusianya, tapi berjanji langsung dengan yang sudah menciptakan dia namun ia khianati dengan alasan bahwa itu CINTA. Itu bukan cinta saudaraku, itu nafsu..

Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA antara dua anak manusia yang berbeda keyakinan, berbeda tuhannya, berbeda cara ibadahnya sudahlah pasti berbeda yang disembahnya, sedang dalam Al - Qur'an ( bagi yang muslim ) sudah jelas dikatakan "aku ciptakan laki2 dan perempuan dari kalanganmu sendiri". Lalu dengan berbagai cara dan aturan yang dibuat - buat sendiri oleh manusia lantas membuatnya sah dalam pernikahan meskipun tetap dengan jalan masing - masing, atau yang paling ekstreme yang katanya pengorbanan cinta adalah berpindah keyakinan, menggadaikan TUHANnya dan keyakinannya atas dasar nama yang dia katakan " itu CINTA, itu jodoh saya, tuhan yang bimbing saya kepada dia maka tak apa2 " Innalillahi, Astaghfirullah. Hati ini miris, andai mau sempatkan mata dan hatinya sekedar membuka Al - Qur'an yang telah Allah turunkan sebagai penyempurna hidup dan pedoman hidup. Atau mungkin sudah membuka dan tahu isi dari Al - Qur'an tapi mata dan hatinya mengeras dan berontak tak mau turuti perintah Tuhannya yang sudah memberi ia begitu banyak kenikmatan?!?! Saudaraku, maka itu nafsu bukan cinta..

Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi yang katanya CINTA antara laki dan laki juga perempuan dan perempuan, sedang tuhan sangat membenci kaum - kaum yang melampaui batas (pezinah, homoseksual & lesbian) bahkan dikatakan "meskipun kau basuh tubuhmu dengan air dari cucuran langit dan tetesan bumi maka tetaplah kotor dirimu ketika menghadap-Nya" tidakkah bergetar dan takut dengan kalimat - kalimat itu wahai saudaraku?! Tidakkah takut dirimu akan ditolak, bukan hanya Allah yang menolak, bumipun menolak. Dan bahkan sudah sangat jelas pula didalam Al - Qur'an dikatakan "kuciptakan laki - laki dan perempuan bukan laki - laki dan laki - laki atau perempuan dan perempuan" lalu dijelaskan pula bagaimana Allah menimpakan Azab-Nya yang sangat keras bagi kaum nabi luth (kaum sodom) dimasanya dengan diturunkannya hujan batu, itu semua tak lain agar dijadikan pegangan bagi kita ummat akhir jaman agar tak ikuti jaman yang lalu, agar tak salah jalan. Maka itupun bukan cinta, itu nafsu..

Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA diantara dua anak manusia yang ketika hasratnya datang mereka saling membutuhkan lalu melepas nafsu membabi buta padahal belum ada ikatan pernikahan diantaranya dan mereka mengatakan inilah CINTA. Itu bukan cinta saudaraku, itu adalah nafsu. 

Ketika pandai berbicara mengenai cinta dan terus mencoba menguatkan yg lemah, menghalalkan yang haram, memperbolehkan yang tidak diperbolehkan maka itulah sisi manusiawi diri yang berontak bergandengan dengan nafsu dalam bisikan syetan berbalut janji kenikmatan sesaat hingga akhirnya melupakan yang sudah nyata kuat, yang sudah nyata datangnya dari yang maha berkuasa atas segalanya di muka bumi. Lalu diabaikannya tanpa rasa takut dan malu sedikitpun, diabaikan dengan embel - embel kata "hidup cuma sekali, pliss deh jangan bego dan ngelewatin hidup yang cuma sekali ini.. Lakuin yg buat loe bahagia dan seneng". Masha Allah, hidup bukan cuma sekali saudaraku, hidup itu dua kali dan sebenar2nya hidup adalah ketika telah melewati proses kematian lalu proses pengadilan untuk menentukan dimanakah tempat yang layak bagi kita kelak?! Surgakah atau nerakakah? Surga! Tentu semua ingini menjadi penghuni surga, lantas pantaskah diri yang enggan ikuti peraturanNya dan kadang menomor duakanNya untuk hal duniawi yang sementara ini tapi meminta surgaNya?! :)

Hijrahku Hijrahnya Cinta...
Si A : " Lantas kenapa kalau itu dilarang tapi perasaan itu muncul?! Siapa yang memunculkan perasaan kalo bukan tuhan?! " 

Si B : " Iya benar, aku juga ga mau kali begini, kalau bisa hidup normal mah maunya juga normal, tapi hasrat dan perasaan itu siapa yang ciptain kalau bukan tuhan?! "

Si C : " Ga apalah, toh yang penting toleransi. Dia tetap beribadah dan aku juga tetap beribadah. Kita tetap bahagia kok dan bahkan ga pernah berantem. Beda dengan yg seagama malah kawin cerai bla bla bla " 

Statement diatas kerap kali muncul menguatkan yang sudah nyata lemah tadi, saudaraku.. Jika Allah mau menciptakan seluruh umat manusia ini menjadi orang yang luruuuuss semua, orang yang soleeeh semua, itu adalah hal kecil bagiNya. Namun itulah tujuan Allah kirimkan kita ke dunia, diciptakan kita kebumi karna satu tujuan "beriman dan bertaqwa kepadaNya". Dengan berbagai latar belakang, berbagai bentuk Allah ciptakan untuk melihat seberapa jauh makhluk yang diciptakanNya beriman dan bertaqwa padaNya? Apakah umatNya pasrah saja menerima cobaan dan tenggelam dalam kesalahan atau berusaha islah diri, perbaiki diri yang salah hingga menjadi makhluk yang beriman dan bertaqwa. Saudaraku, sebelum lahir keduniapun diri dan Allah telah sepakat dengan perjanjian yang dituliskan di lauful mahfudzNya, bahwa segala cobaan2 yg sekarang telah dilewati sesungguhnya telah kita sanggupi sebelum tangis kita meledakkan bumi. Tapi terkadang kita lupa dan lalai, hingga hal yang salah dan harusnya kita perbaiki, kita biarkan saja terus dan terus terlena bersama bisikan2 syetan yang tak ingin kita beriman dan bertaqwa padaNya. Syukurilah cobaan yang datang, karna berarti Allah sayang dan merindukan tangis kita padaNya, Allah rindu kita bersimpuh padaNya, Allah menunggu kita. Diberi bahagiapun harus waspada dan introspeksi diri, karena dibalik tangis dan tawa pasti ada hikmah. 

Yang pezinah, homoseksual, lesbian.. Bukan hina diciptakan diri menjadi demikian. Tapi justru Allah ingin melihat sejauh apa kita mencintaiNya hingga terus islah diri agar lepas dari cobaan demikian dan bisa kembali kejalan Allah yang sesuai firman Allah hingga Allah ridhoi kita. Bukan justru pasrah dan menyalahkan Allah lalu menyerah dalam "kenikmatan" dunia yang kalian katakan itu CINTA dan Ada hak asasi manusia didalamnya.. Berbicara hak asasi, coba introspeksi lagi hak Allah atas kalian, sudah sejauh apa kita penuhi hakNya?!. Siapa beriman dan bertaubat dengan sungguh - sungguh pastilah akan kembali dalam dekapNya, Allah menciptakan Allah juga yang berkuasa. Luruskan niat dan minta ampunlah atas khilaf diri. Allah Azza Wa Jalla..

Yang memaksakan bersatu dalam agama yang berbeda atau mungkin harus putus karena berbeda keyakinan lalu sakit hati berkepanjangan dan menyalahkan Allah, istighfarlah saudaraku.. Itu bukan cinta, itulah cobaan.. Allah mengirimkan itu karna ingin menguji seberapa besar cinta kalian padaNya, apakah tetap menjaga amanahNya atau justru menggadaikan amanahNya atas hal yang kalian sebut CINTA ?! Jangan takut tak berjodoh, harusnya yang dilakukan diri hanya terus berislah diri setiap waktu, sedari dini, karna orang yang berislah diri akan disiapkan pasangan terbaik untuknya. Itu Janji Allah! Tak perlu pacaran saudaraku, indahNya Islam andai seluruh muslim tahu mengapa tak ada pacaran dalam Islam. Maka tak ada lagi yang namanya sakit hati, galau, andai seluruh umat manusia mencintai karna Allah bukan karna nafsu. Tak akan ada yang takut kehilangan lagi, karna memang aku bukan milikmu begitupun kamu bukan milikku, karna kita milik Allah dan hanya Allah yang berhak sepenuhnya atas aku ataupun kamu :)

Lalu yang sudah menemukan seseorang yg diyakini sebagai tulang rusuknya, segeralah menikah.. Halalkanlah agar bernilai ibadah dan Allah ridhoi.

Saudaraku, tak ada terlambat untuk terus dan lebih mengenal islam. Betapa Indah dan sempurnanya agama ini andai diri mau membuka Al-Qur'an bukan sekedar membaca namun pahami maknanya. Lakukan perintah-Nya, jauhi larangan-Nya.

Hijrahku Hijrahnya Cinta..
Demikian aku menulis ini, karna aku berhijrah ingin mengharap Ridhonya Allah, Allah ampuni segala khilafku yang pernah melampaui batas. Karna banyaknya disekitarku yang terjebak akan kata CINTA ini, kata cinta yang bukan pada tempatnya. Aku sudah merasakan, menanggung sakit hati yg berkepanjangan akibat diri sendiri yang menenggelamkan diri jatuh didalamnya. Yang tak mungkin bersatu dipaksakan bersatu, yang tak mungkin Allah ridhoi dipaksakan berjalan, yang dilarang Allah dilakukan. Nikmat, itu memang nikmat namun sesat dan sesaat. Karna kini, Hijrahku Hijrahnya Cinta.. Bahagiaku bahagianya cinta..
Dan temukanlah seseorang yang lebih mencintai Allah daripada mencintaimu, karna itulah yang akan memberi bahagia sesungguhnya dan menuntunmu untuk tiba di JannahNya bersama, Insha Allah.. :)

Rabu, 11 Juni 2014

Kembali..

Assalamualaikum wr wb

Dalam proses mengetik ini, dalam mengambil keputusan untuk mengetik ini. Nafasku berderu, bathinku bergejolak, pikiranku kembali memanas. Memaksaku mengingat kembali satu persatu hal dulu yang membawa aku, kembali. 

Yaa, aku yang masih terus dalam proses mempertahankan diri agar tetap diletakan-Nya aku pada jalan-Nya dalam agama-Nya dan pelukan-Nya. Jika mengingat dulu, tak henti air mata ini berurai. Seolah sengaja diciptakan-Nya air - air ini memenuhi mata agar cukup bagiku menangisi salah dan dosaku dulu. Hidup dalam lingkungan yang begitu bergelimang kemewahan, obsesi, party, tawa yang berlebih, kebebasan dalam mata seorang anak manusia yang mengukur sukses bila aku bisa punya rumah mewah, mobil terbaru, gadget terbaru, sepatu dan pakaian branded internasional, deposito di bank bermilyar rupiah, dan printilannya itu.. Membawa aku pada satu hal yang tanpa kusadari dan telah lama kutinggalkan bahkan sedikit sekali aku mengingat-Nya.. Allah SWT .. Sungguh telah terlalu jauh aku melangkah didunia-Nya, telah terlalu sibuk aku bermain - main di dunia-Nya, telah terlalu sibuk aku mengejar mimpi - mimpiku sebagai manusia yang diciptakan-Nya di dunia-Nya tanpa pernah ingat bahwa,

- Harusnya aku bersujud selalu kepada-Nya.
- Harusnya aku hidup seperti apa yang ia mau dan ia perintahkan karna yang aku tempati ini dunia-Nya (yang sementara) dan kelak aku dan kita semua pasti akan kembali ke akhirat-Nya (yang kekal abadi selamanya).
- Harusnya aku hidup berpegang pada dua pedoman yang sudah diturunkan oleh-Nya sebagai petunjuk arah dan jalanku pulang nanti menghadap-Nya (Al-Qur'an dan Hadist).
- Harusnya aku hidup meneladani rasulku Muhammad SAW yang telah Dia utus kebumi ini sebagai penyampai pesan terakhir bagi seluruh umat atas agama-Nya, Kebenaran-Nya, Kebesaran-Nya.

"KEMANA SAJA AKU?!" Itu adalah kata - kata pertama yang mengisi penuh dan meluapkan kepalaku ketika satu titik yang aku yakini adalah tuntunan dari-Nya yang maha kuasa atas hidup, mati, rizki dan jodohku menuntunku dan menyadarkanku, pulanglah kamu.. Kembali ke jalanmu yang lurus, kamu sudah terlalu jauh berenang dan nyaris tenggelam :'(((

Pertengahan Februari 2014, Allah yang maha kuasa memberiku sakit. Sakit yg membuatku tak berdaya dan hanya tertidur sendiri dikamar seorang diri. Ditengah sakitku, aku selalu terbangun disepertiga malam-Nya. Bangun disepertiga malam ini sebenarnya sudah bukan hal asing bagiku. Meski dulu ketika terbangun di sepertiga malam-Nya aku lebih sering memilih menarik selimutku kembali dan menganggap hal itu adalah hal biasa. Tapi andai diri mau menelisik, beruntunglah bagi kalian yang sering terbangun dari tidur disepertiga malam-Nya, jika bukan Allah yang punya kuasa atas mata kita untuk terbangun? Siapa yang membangunkan? Maka segeralah ambil wudhu, bersujudlah di sepertiga malam-Nya, karna rasulullah bersabda "Bersujud dua rakaat disepertiga malam itu sesungguhnya lebih baik daripada bumi beserta isinya" Masha Allaah.. 

Malam itu, beberapa malam tepatnya aku selalu terbangun dan selalu ada yang berbisik ditelingaku "hidupmu itu cuma sebentar, sudah siapkah kamu menghadap-Nya?!" Ntah suara siapa dan siapa yang membisikkannya ditelingaku. Tapi ditengah sakitku, aku selalu menangis. Menangis seolah waktuku untuk menghadap-Nya semakin dekat. Perlahan semua mulai terekam, gaya hidup yang sangat jauh dari sosok seorang Muslim yang sebenarnya, permasalahan hidup yang terus datang baik dalam keluarga, karier, sampai percintaan yang salah yang semuanya kusadari sangat - sangat keluar dari apa yang dicontohkan Rasulku Muhammad SAW sang panutan hidup bagi muslim yang sebenarnya. Namun saat itu aku berontak, sisi manusiaku berontak keras. Bahwa saat itu aku berhalusinasi, aku tak salah, aku sholat kok meski kadang pergi party dan minum khamr bersama teman2ku, aku sholat kok meski kadang sering menggunjingkan orang lain, aku sholat kok meski kadang suka telat, Allah maha pengampun, Allah maha penyayang, Allah maha baik dan segala - galanya begitulah yang ada di pikirku saat itu. Yaah, Allah maha penyayang, maha baik, maha pengampun. Namun bagaimana bisa seorang hamba yang tak tahu diri ini minta diampuni, bersujud pada-Nya saja jarang, mengingat-Nya saja hampir tak pernah tapi malah melakukan hal - hal yang Dia larang dengan alasan " Aaah, Allahku kan baik, maha pengampun, maha penyayang, islam itu toleran " Astaghfirullah ya Allah jika ingat itu aku malu sekali rasanya, setan bekerja sebaik - baiknya selembut - lembutnya menciptakan pemahaman - pemahaman agamaku yang aku bawa dari lahir ini sehingga aku memandangnya dari sisi manusiawiku, sisi otak modernisasi seorang aku bukan lagi dari sisi Al - Qur'an yang sesungguhnya. Bukan lagi dari sisi ayat - ayatMu yang sesungguhnya, sungguh aku telah terlalu jauh tersesat dalam jalanku sendiri. Waktu terus berjalan dan akhirnya Allah sembuhkanku dari sakitku, aku lebih banyak berdiam diri, merenungi semua yang terjadi padaku. Aku lebih sering berkumpul di majelis - majelis ilmu, pengajian dan kembali aku yakini inipun adalah tuntunan-Nya kuasa-Nya yang menuntunku agar mau berkumpul di majelis ta'lim dan pengajian - pengajian yang dulu aku anggap terlalu kuno dan aneh ditengah modernitas yang serba maju tekhnologinya ini. Lebih baik nongkrong di cafe yang hitz kaliiii daripada nongkrong di masjid macam sok alim aja, dulu aku berpikir seperti ini.

Hingga tepat malam kelahiranku, 20 Maret 2014. Seorang sahabat mengajakku bertemu. Kita mengitari kota Jakarta sampai lewat jam 12 malam dan aku minta kepada sahabatku untuk menepikan mobilnya untuk mencari masjid dan sholat tengah malam disana, namun sayang sekali tak ada satupun masjid yang buka. Terselip sedih dihati, mengapa masjid hanya buka dan ramai ketika ramadhan saja. Akhirnya aku dan sahabatku memutuskan kembali kerumah masing - masing. Sampai dikamar mungilku, aku tak langsung tidur. Bersihkan diri dan sujud pada-Nya sebagai ucapan terima kasihku telah diberi nafas, hidup dan segala kenikmatan yang cuma - cuma ini sampai diusiaku yang sudah tak lagi muda ini, 27 tahun. Yah, 27 tahun aku sudah mendapatkan apa? Sudahkah aku dapatkan kebahagiaan yang benar - benar bahagia? Sudahkah aku dapat ketenangan yang benar - benar tenang dalam hidup?! Jawabannya TIDAK!!! Dan kembali tangisku pecah dalam sujudku malam itu, hingga kubenamkam lebih lama diriku diatas sajadahku, tempatku satu - satunya bercerita beberapa waktu belakangan dan aku meminta kurang lebih seperti ini " Ya Allah, ampuni hamba ya Allah.. Berikanlah hidayahmu dan tuntunlah hamba pada hidup yang sebenarnya hidup, hamba lelah, kuatkan hamba menghadapi masalah - masalah hidup yang telah kau gariskan untuk hambamu ini ya Allah. Ampuni hamba yang sering lalai pada-Mu, ampuni hamba yang sering lupa dan melakukan banyak hal yang kau larang. Ya Allah berilah hamba pekerjaan yang baik menurutmu, hidupkan hamba dijalan-Mu, ridhoilah hamba ya Allah" terus dan terus menangis aku dalam sujudku malam itu, ditambah selepas malam itu ada kejadian meninggalnya temanku diusianya yang masih muda dalam keadaan yang tak di sangka dan akupun melayatnya bahkan membacakan surat yasin tepat didepan jenazah temanku itu sembari menangis, menangisi temanku juga menangis membayangkan jika yang terbujur kaku dibalut kain kafan itu adalah aku, apakah aku sudah siap?! Apa yang mau aku bawa kehadapan Allah? Dan itu semakin membuatku yakin "yah, hidup ini memang sementara, lantas apa yang aku bawa nanti untuk mempertanggung jawabkan hidupku?! Sia2kah atau bermanfaatkah hidupku selama didunia?!" Ditengah pemikiran begitu kembali setan berusaha masuk dan gagalkan niatku dengan bisikan "yaelaah broo nyantai aja kali, loe masih muda! Nikmatin aja hidup yang cuma sekali ini. Jangan sia2in party aja terus, loe kan belum pny rumah mewah, mobil mewah, uang banyak.. bukannya itu tujuan loe ke Jakarta kemaren" tapi di satu sisi hati ngebantah bisikan si setan "iya sih dho loe masih muda, tapi kalau loe nunda taubat dan nanti2 aja, iya kalo umur loe panjang? Kalo ngga?! Yakinlah ketika loe deket sama Allah dan kembali ke jalan yang benar maka loe bakal dicukupkan hidupnya, loe yang bakal megang kendali dunia, bukan dunia yang ngendaliin loe, lagian siapa yang bilang hidup cuma sekali?! Hidup itu dua kali!! Sekarang emang hidup tapi sementara, hidup yang sebenarnya hidup itu di akhirat nanti setelah melewati proses kematian, syukur2 kalo loe hidup sekarang sesuai perintah-Nya jadi loe bisa bahagia diakhirat tapi klo loe hidupnya ngelanggar apa yang Allah perintahkan?! Ya jangan haraplah bisa bahagia diakhirat, Allah maha pema'af bagi hambanya yang mau bertaubat sungguh - sungguh dan tak lagi mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan" ntah darimana kecamuk - kecamuk kecil hati antara yang berusaha menjatuhkan dan menguatkan niatku datang silih berganti, hingga aku terus dituntun oleh-Nya dipertemukan dengan orang - orang soleh, orang - orang yg begitu menjaga Allah disetiap hal yang dilakukan dalam hidupnya. Aku akhirnya curhat dengan managerku (beliau ini ngebantu aku sebisanya buat ngedapetin job MC dan lain - lain, meski aku hanya freelance sama dia tapi udah dekat banget udah seperti kakak dan adik), mba Ade namanya. Sungguh aku berterima kasih padanya, Allah begitu baik mengenalkanku padanya dan Insha Allah pahala tiada putus bagimu mba Ade. Smoga senantiasa kita selalu dalam penjagaan-Nya ya mba ade.. :') 
Saat itu aku bilang kepada beliau " Mba.. Saya capek! Saya mau taubat mba.. " mendengar itu beliau yang tau bagaimana aku, kurang lebihnya aku, beliau begitu terharu dan menanyakan tentang keseriusan ucapanku tadi, dan akupun dikenalkan oleh beliau kepada seorang rekan beliau yang sekarang juga sudah ku anggap seperti sahabatku, saudaraku, kakakku, Mas Abdi namanya. Sampai akhirnya aku diajak untuk I'tikaf semacam menenangkan diri dan menjauhkan diri dari duniawi dengan berdiam diri dimasjid, waktu itu selama 3 hari. Kata mas Abdi " Dho, kalau mau lebih ajib lagi dan bener - bener ngedapatin makna i'tikafnya. Coba untuk luruskan niat dan nonaktifkan hp hingga kamu benar - benar jauhkan dirimu dari hal duniawi. Dekatkan diri hanya kepada Allah dan lakukan hal - hal yang Allah suka aja. Jangan takut kehilangan job ato rezeki, belajar yakin mulai sekarang cuma sama Allah. Rezeki ud ada masing - masing dan Allah pasti akan jaga jika itu memang rezeki kita dan ngga akan mungkin ketukar apalagi sampai hilang. Apalagi posisinya ridho sedang mau mendekat sama Allah, pastilah Allah jaga wong dia yang ngasih rezeki kok" .

Akhirnya waktu I'tikaf tiba, tanggal 28 maret 2014.. Sempat ragu sih buat matiin handphone, karna posisi pada saat itu memang sedang jobless, job MCku ngga ada sedangkan i'tikaf ini weekend, yang dimana biasanya tawaran MC justru datang saat weekend, nah kalau tiba2 ada yang nawarin aku ngMC dan hp aku matiin gmn?! Kan aku butuh bayar kosan, butuh makan. Daaaan benaar, baru saja kaki memasuki masjid.. Allah uji keimananku dengan tawaran ngMC dari salah satu label music yang memintaku untuk ngMC di launching album terbaru salah satu band mereka. Saat itu aku mau menjawab whatsapp orang label ini tapi kalau aku jawab pasti akan panjang ngebahas masalah fee dan lain - lain ditambah aku pasti ngga akan focus karna pikiran jadi pengen cepet ngMC aja dapat duit aja. Akhirnya dengan yakin dan Bismillahirrahmanirrahim aku matiin handphone untuk 3 hari kedepan dan yakin jika itu memang rezekiku pasti Allah akan jaga. Selama 3 hari di masjid, berkumpul dengan orang - orang soleh aku seperti mendapatkan harta karun yang sangat berharga. Tidak diperkenankan kita selama 3 hari itu membicarkan orang lain apalagi menggunjingkan orang lain karna itu Ghibah, Ghibah ini adalah salah satu dosa besar dan banyak penghuni neraka salah satunya karna ber - Ghibah alias suka ngomongin orang lain, menikmati keburukan - keburukan atau masalah orang lain seolah diri menjadi senang jika sudah ngomongin orang lain. Jadi kita hanya boleh membicarakan kebesaran - kebesaran Allah untuk meningkatkan Iman kita sebagai seorang muslim. Ditahap ini aku terpukul seperti ditampar ribuan orang, selama ini aku hidup selalu membicarakan orang lain, ngegosipin orang yang padahal org yg aku gosipin blm tentu ngomongin aku dan blm tentu orang yang aku gosipin kenal dengan aku. Lalu selama 3 hari itu aku diajarkan cara makan rasulullah, cara tidur rasulullah, cara istinja (buang air) yang benar seperti apa, cara berwudhu, semua hal yang aku buta dan tak pahami betul sebagai seorang muslim aku dapatkan disini. Malu?! pasti aku malu! Aku mengaku muslim tapi aku tak hidup layaknya seorang muslim, aku muslim tapi tak menjalankan sunnah - sunnah rasulku yang begitu menyayangiku sebagai ummatnya. Dan dari sini juga aku jadi tau jika sholat 5 waktu wajib hukumnya ke masjid bagi laki - laki, ya Allah selama ini yang aku tahu yang penting sholat! Sujud ngga perlu ke masjid. Padahal yang kau perintahkan adalah wajib bagi laki2 ke masjid! Hidupkan masjid! Selama masih ada yang meramaikan masjid dan menyampaikan kebenaran maka tak akan kau turunkan azabmu pada kami. KEMANA SAJA AKU?! Agamaku begitu sempurna mengajarkan kebaikan, bahkan hingga ke tata cara makan, minum, tidur, mandi, mau keluar rumah, mau masuk rumah, mau masuk mobil, mau masuk masjid, mau masuk pasar dan lain lain semua diatur dengan indah dalam agamaku tapi aku ngga tau!! Muslim apa aku ini?! Muslim KTP?! Iya! Muslim bawaan lahir?! Iya! ISLAM itu sempurna, muslimnya yang ngga sempurna. Wahai saudaraku, jika mau terus mendalami dan pelajari terus Islam yang kau bawa sejak lahir, yang tertulis di KTPmu sungguhlah islam itu indah dan sempurna sekali. Dan kau akan segera tau seberapa Muslimnya kah dirimu?! 

3 hari selesai berdiam diri di masjid, ada rasa sedih harus meninggalkan masjid dan kembali kepada duniawi. Dimasjid aku begitu tenang, aku ngga ngomongin orang, aku ngga ngeluh, kerjaanku hanya bersujud, menghidupkan masjid, menjalankan sunnah - sunnah rasul, mendekatkan diri pada Allah, dan menyampaikan kebesaran - kebesaran Allah kepada masyarakat sekitar. 
Tapi tetap kita hidup didunia ini dan ada alasan Allah hadirkan kita kedunia-Nya, yaitu : menyampaikan kebaikan dan mengajak sekalian kepada hal - hal yang baik. Insha Allah apa yang sudah aku dapat menjadi bekal dan pegangan diri untuk bersiap menghadap-Nya kelak dan mempertanggung jawabkan hidupku didunia. 

Selepas dari I'tikaf aku aktifkan handphoneku yang sempat aku matikan selama 3 hari tadi, dan Masha Allah sungguh benar Allah maha penyayang dan maha pemberi rezeki, job MC yang tadinya sempat ku ragukan akan hilang ternyata ketika aku yakin Allah akan jaga, maka Allah jaga buatku, benar saja job MC aku dapat, pengetahuan tentang Islam yang selama ini aku tak tahu aku dapat, dan Imanku bertambah. Insha Allah. 
Akupun hingga saat ini rutin sebisa mungkin menyempatkan untuk "keluar I'tikaf" minimal 3 hari dalam sebulan, aku menganggap ini adalah obat bagiku. Karna bagaimanapun kita manusia biasa yang terkadang imannya mengalami naik dan turun. Dan I'tikaf ini ibarat Obat ditengah nafsu duniawiku, agar aku selalu ingat Allah dan takut pada Allah dan tentunya agar takut kembali kepada aku yang dulu. Istilahnya sudah 27 hari aku menyatu dan berurusan dengan duniawi, kerja, meeting, bertemu teman, tak ada salahnya aku luangkan waktu 3 hari untuk mendekat dan benar - benar hanya untuk Allah. Tak bisa 3 hari ya cukuplah sehari, intinya harus ada waktu benar - benar menjauh dari duniawi. Toh memang kita ngga akan selamanya disini. Semua akan hilang, semua akan kembali pada-Nya.

Begitulah saudaraku, tulisan kembali ini aku ketik melalui jari - jemari ini dan otak yang berusaha kembali lagi mengingat proses seorang aku, kembali. Tak ada maksud apapun selain berbagi cerita dan pengalaman, ingin mengajak saudaraku semua lebih mengerti agama yang seringkali kita banggakan, Islam. 
Pahamilah, terapkanlah maka jika sudah memahami lalu menerapkan dan hidup selayaknya seorang muslim kita tidak hanya bangga sebagai seorang muslim tapi juga akan menemukan bahagia yang benar - benar bahagia, tenang yang benar - benar tenang ketika Allah sudah kau letakkan diatas segala2nya. 
Aku saat ini bahagia, yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Meski hidup cukup, cukup buat makan, cukup buat sedekah, cukup buat membantu orang tua. Meski belum punya rumah mewah, mobil mewah, gadget mewah, tak punya deposito ratusan juta dibank tapi hati ini damai dan tenang, tak pernah merasa kekurangan. Nongkrong di cafe - cafe atau di mall - mall selama setengah harian atau seharian sudah jarang bahkan hampir tak pernah lagi aku lakukan tapi aku tetap happy dan bahagia bahkan tak bisa aku lukiskan bahagianya :')

Saudaraku, temanku yang mengenalku dahulu. Inilah aku, ma'afkan jika aku tak se-easy going dulu, ma'afkan jika aku tak se-fun dulu, jika tawa tak lepas seperti dulu tapi aku yakini aku tengah mempersiapkan tawa - tawa yang lebih lepas bagiku dan Insha Allah bagi kita di surga kelak. 

Saudara muslimku, pahamilah dan pelajarilah makna Islam yang kita bawa dari lahir, bahkan sekali sujudmu jauh lebih berharga dari jabatan dan popularitas yang kita raih di dunia yang sementara ini, alangkah lebih bagus lagi jika sudah berkedudukan dan meraih popularitas tapi tak tinggalkan sholat satu waktupun, subhanallah.

Saudaraku, pahamilah dibalik sunnah ada kejayaan, hal kecil yang mungkin sering diabaikan seperti makan dengan tangan kanan, keluar rumah dengan kaki kiri, masuk rumah kaki kanan beserta do'a2nya dan sunnah - sunnah lainnya jika kita istiqomah dan terapkan maka pribadi yang baik akan tercipta pada diri kita yang mungkin terkadang terselip sombong, angkuh, pemarah, egois dll. Itulah sebenar - benarnya obat dari sifat dan sikap diri yang kurang baik.

Saudaraku, sungguh aku bukanlah ahli agama, aku bukan ahli kitab, aku bukan ahli fiqih, aku hanyalah hamba-Nya, teman kalian yang dulu kalian kenal yang hanya ingin menjadi lebih baik lagi agar tak sia - sia hidupnya. Aku bukan sok suci tapi alangkah baiknya ketika masih bernafas kita mensucikan diri yang sadar betul jika diri kita ini kotor, agar ketika tiba waktunya kembali Allah akan ridho menerima kita yang kotor dan kerap lalai ini. 

Saudaraku, tak ada banyak yang bisa dilakukan didunia ini dan tak lama waktu kita di dunia ini, maka kurangilah ego kita mengejar dunia, kekayaan yang sebenarnya, kesuksesan yang sebenarnya akan kita raih dan dapatkan nanti selama2nya diakhirat jika kita bertaqwa pada Allah, jadi syukurilah apa yang sudah didapatkan didunia yang sementara ini. Jangan sampai menjadi orang yang kufur nikmat, selalu ngerasa kurang, selalu ngerasa ngga punya, lihatlah orang - orang dipedesaan yang bisa tertawa begitu lepas meski tinggal digubug dan makan hanya nasi dengan garam saja tapi mereka bahagia dan tetap sholat, itu karna mereka selalu bersyukur dalam hal apapun. "Tapi kan hidup didunia harus sukses dho?! Harus kaya biar bisa sedekah?! Kalau bisa tinggal dirumah mewah dan punya mobil mewah juga gadget baru kenapa ngga?!" Pertanyaan itu pasti akan keluar, yaa benar adanya harus sukses didunia dan milikilah harta untuk bersedekah. Aku disini hanya mengingatkan sebagai sesama saudara muslim saja, karna islam mengajarkan kesederhanaan bukan berlomba untuk berlebih2an dalam harta kecuali berlomba - lomba dalam urusan amal ibadah dan sepengamatanku justru ketika kita telah diberi nikmat sukses, harta berlimpah dan segala2nya.. Kebanyakan justru jadi lupa kewajiban utama kita dihidupkan didunia yaitu SHOLAT, SEDEKAH, PUASA, ZAKAT, DAKWAH ( mengajak dan menyampaikan kebaikan). Ketika sudah sukses, cukup punya rumah, kendaraan, tabungan, periksa lagi sudah selalu 5 waktu belum sholat kita?! Sedekah kita ikhlas ngga? Jangan sampai sedekah karna riya' biar dipuji orang, puasa kita bener ngga?! Jangan sampai puasa karna mau sesuatu misalnya mau kurus, tirakat supaya ngedapetin cinta si A misalnya, atau tirakat supaya dapat tender besar, Astaghfirullah luruskanlah niat dan lakukan semua untuk beribadah sama Allah agar semua yang kita lakukan bernilai ibadah dan tidak sia - sia. Sudah menyampaikan hal - hal baik belum? Atau justru dengan harta berlimpah kita malah menjadi sponsor tunggal dari kegiatan atau hal - hal yang membawa mudarat. Astaghfirullah, sungguh kalimat - kalimat ini adalah pengingat bagi diri sendiri yang penuh kekurangan, karna sungguh azab Allah pedih bagi mereka yang lalai akan akhirat dan terlalu terlena akan duniawi. 

Saudaraku, yang paling penting adalah selalu mengingat kematian, jika takut mengingat kematian berarti itu waktunya bergegas perbaiki iman dan diri. Karna yang paling dekat dengan kita bukanlah bayangan kita, melainkan kematian. Suka tak suka, takut atau tak takut kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita dan bisa mengambil waktu kita kapanpun, mau sedang makan, mau sedang tidur, mau lagi dijalan, mau lagi dirumah kalau waktunya tiba tak ada satupun yang bisa menolak. Jika sudah demikian siapa yang bisa memohon sejam dua jam saja sekedar untuk bersujud dan bertaubat ?!?! Dan orang yg beriman tak akan pernah takut mati, justru mereka akan meminta segera dimatikan. Karna mereka ingin bertemu Allah dalam keadaan Iman yang sedang meningkat dan mereka tahu sebaik - baiknya hidup adalah mati karna percuma hidup jika tak bertaqwa pada Allah Sang Maha Besar atas segala yang menciptakan bumi, langit beserta isinya dan berkuasa atas hidup, mati, rizki, jodoh makhluk hidup didalamnya.

Yang menulis inipun tak sempurna akhlaknya, yang menulis inipun masih terus belajar dan islah diri, yang menulis inipun bukan siapa - siapa melainkan anak lulusan SMA biasa dengan pekerjaan serabutan yang Insha Allah, Allah beri pemahaman tentang hidup yang sebenarnya dan tentang islam yang dia peluk sedari lahir. Semoga Allah tetapkan dirinya diatas islam selama - lamanya. Ma'af atas kata yang mungkin menyakiti atau terkesan menggurui, sungguh aku hanya menyampaikan apa yang aku tahu dan harus aku sampaikan. Jika ada terselip khilaf dalam kalimat maka itu murni dariku yang miskin ilmu dan masih dalam tahap terus perbaiki akhlak, namun jika terselip benar dan indah dalam kalimat maka sungguh itulah kalimat yang dituntun oleh Allah SWT untuk aku tuliskan dalam halaman ini. 
Berbuat baik kepada sesama itu wajib tapi jangan sampai lupa untuk berbuat lebih baik lagi kepada Allah SWT. Habluminallah & Habluminannas.

Wassalamualaikum wr wb
Jazakallah, Ridho.