Hijrahku hijrahnya cinta..
Jika ini dikatakan cinta yang sebenarnya, maka benarlah aku melawan yang salah ini membawa perih yang kucipta sendiri diatas pikiran - pikiran manusiawiku tentang cinta. Cinta yang aku tau saling menguatkan, cinta yang aku tau saling menyayangi, cinta yang aku tau saling mengabari, cinta yang aku tau saling menjaga, cinta yang aku tau mengucapkan " I love you " cinta yang aku tau memberi tawa, cinta yang aku tau ciptakan bahagia, cinta yang aku tau juga ciptakan tangis, cinta yang aku tau salah tapi hati seorang manusia ini sering kali menguatkan yang sudah nyata lemah dimata tuhannya dan berkata " bahwa ini tetap cinta yang dianugerahi oleh tuhan ". Astaghfirullah.. Cinta yang ku tahu dan jalani selama ini begitu sempit dan salah..
Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA antara yg sudah berkeluarga dengan yang belum berkeluarga ?! lalu mereka menjalin yang katanya cinta secara diam - diam, saling penuhi hasrat tanpa izin dan restu dari pasangan yang sudah diambil dan disahkan dalam kalam Allah sebelumnya, yang bahkan ketika itu ia berjanji bukan lagi kepada sesama manusianya, tapi berjanji langsung dengan yang sudah menciptakan dia namun ia khianati dengan alasan bahwa itu CINTA. Itu bukan cinta saudaraku, itu nafsu..
Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA antara dua anak manusia yang berbeda keyakinan, berbeda tuhannya, berbeda cara ibadahnya sudahlah pasti berbeda yang disembahnya, sedang dalam Al - Qur'an ( bagi yang muslim ) sudah jelas dikatakan "aku ciptakan laki2 dan perempuan dari kalanganmu sendiri". Lalu dengan berbagai cara dan aturan yang dibuat - buat sendiri oleh manusia lantas membuatnya sah dalam pernikahan meskipun tetap dengan jalan masing - masing, atau yang paling ekstreme yang katanya pengorbanan cinta adalah berpindah keyakinan, menggadaikan TUHANnya dan keyakinannya atas dasar nama yang dia katakan " itu CINTA, itu jodoh saya, tuhan yang bimbing saya kepada dia maka tak apa2 " Innalillahi, Astaghfirullah. Hati ini miris, andai mau sempatkan mata dan hatinya sekedar membuka Al - Qur'an yang telah Allah turunkan sebagai penyempurna hidup dan pedoman hidup. Atau mungkin sudah membuka dan tahu isi dari Al - Qur'an tapi mata dan hatinya mengeras dan berontak tak mau turuti perintah Tuhannya yang sudah memberi ia begitu banyak kenikmatan?!?! Saudaraku, maka itu nafsu bukan cinta..
Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi yang katanya CINTA antara laki dan laki juga perempuan dan perempuan, sedang tuhan sangat membenci kaum - kaum yang melampaui batas (pezinah, homoseksual & lesbian) bahkan dikatakan "meskipun kau basuh tubuhmu dengan air dari cucuran langit dan tetesan bumi maka tetaplah kotor dirimu ketika menghadap-Nya" tidakkah bergetar dan takut dengan kalimat - kalimat itu wahai saudaraku?! Tidakkah takut dirimu akan ditolak, bukan hanya Allah yang menolak, bumipun menolak. Dan bahkan sudah sangat jelas pula didalam Al - Qur'an dikatakan "kuciptakan laki - laki dan perempuan bukan laki - laki dan laki - laki atau perempuan dan perempuan" lalu dijelaskan pula bagaimana Allah menimpakan Azab-Nya yang sangat keras bagi kaum nabi luth (kaum sodom) dimasanya dengan diturunkannya hujan batu, itu semua tak lain agar dijadikan pegangan bagi kita ummat akhir jaman agar tak ikuti jaman yang lalu, agar tak salah jalan. Maka itupun bukan cinta, itu nafsu..
Bagaimana mungkin tuhan menganugerahi CINTA diantara dua anak manusia yang ketika hasratnya datang mereka saling membutuhkan lalu melepas nafsu membabi buta padahal belum ada ikatan pernikahan diantaranya dan mereka mengatakan inilah CINTA. Itu bukan cinta saudaraku, itu adalah nafsu.
Ketika pandai berbicara mengenai cinta dan terus mencoba menguatkan yg lemah, menghalalkan yang haram, memperbolehkan yang tidak diperbolehkan maka itulah sisi manusiawi diri yang berontak bergandengan dengan nafsu dalam bisikan syetan berbalut janji kenikmatan sesaat hingga akhirnya melupakan yang sudah nyata kuat, yang sudah nyata datangnya dari yang maha berkuasa atas segalanya di muka bumi. Lalu diabaikannya tanpa rasa takut dan malu sedikitpun, diabaikan dengan embel - embel kata "hidup cuma sekali, pliss deh jangan bego dan ngelewatin hidup yang cuma sekali ini.. Lakuin yg buat loe bahagia dan seneng". Masha Allah, hidup bukan cuma sekali saudaraku, hidup itu dua kali dan sebenar2nya hidup adalah ketika telah melewati proses kematian lalu proses pengadilan untuk menentukan dimanakah tempat yang layak bagi kita kelak?! Surgakah atau nerakakah? Surga! Tentu semua ingini menjadi penghuni surga, lantas pantaskah diri yang enggan ikuti peraturanNya dan kadang menomor duakanNya untuk hal duniawi yang sementara ini tapi meminta surgaNya?! :)
Hijrahku Hijrahnya Cinta...
Si A : " Lantas kenapa kalau itu dilarang tapi perasaan itu muncul?! Siapa yang memunculkan perasaan kalo bukan tuhan?! "
Si B : " Iya benar, aku juga ga mau kali begini, kalau bisa hidup normal mah maunya juga normal, tapi hasrat dan perasaan itu siapa yang ciptain kalau bukan tuhan?! "
Si C : " Ga apalah, toh yang penting toleransi. Dia tetap beribadah dan aku juga tetap beribadah. Kita tetap bahagia kok dan bahkan ga pernah berantem. Beda dengan yg seagama malah kawin cerai bla bla bla "
Statement diatas kerap kali muncul menguatkan yang sudah nyata lemah tadi, saudaraku.. Jika Allah mau menciptakan seluruh umat manusia ini menjadi orang yang luruuuuss semua, orang yang soleeeh semua, itu adalah hal kecil bagiNya. Namun itulah tujuan Allah kirimkan kita ke dunia, diciptakan kita kebumi karna satu tujuan "beriman dan bertaqwa kepadaNya". Dengan berbagai latar belakang, berbagai bentuk Allah ciptakan untuk melihat seberapa jauh makhluk yang diciptakanNya beriman dan bertaqwa padaNya? Apakah umatNya pasrah saja menerima cobaan dan tenggelam dalam kesalahan atau berusaha islah diri, perbaiki diri yang salah hingga menjadi makhluk yang beriman dan bertaqwa. Saudaraku, sebelum lahir keduniapun diri dan Allah telah sepakat dengan perjanjian yang dituliskan di lauful mahfudzNya, bahwa segala cobaan2 yg sekarang telah dilewati sesungguhnya telah kita sanggupi sebelum tangis kita meledakkan bumi. Tapi terkadang kita lupa dan lalai, hingga hal yang salah dan harusnya kita perbaiki, kita biarkan saja terus dan terus terlena bersama bisikan2 syetan yang tak ingin kita beriman dan bertaqwa padaNya. Syukurilah cobaan yang datang, karna berarti Allah sayang dan merindukan tangis kita padaNya, Allah rindu kita bersimpuh padaNya, Allah menunggu kita. Diberi bahagiapun harus waspada dan introspeksi diri, karena dibalik tangis dan tawa pasti ada hikmah.
Yang pezinah, homoseksual, lesbian.. Bukan hina diciptakan diri menjadi demikian. Tapi justru Allah ingin melihat sejauh apa kita mencintaiNya hingga terus islah diri agar lepas dari cobaan demikian dan bisa kembali kejalan Allah yang sesuai firman Allah hingga Allah ridhoi kita. Bukan justru pasrah dan menyalahkan Allah lalu menyerah dalam "kenikmatan" dunia yang kalian katakan itu CINTA dan Ada hak asasi manusia didalamnya.. Berbicara hak asasi, coba introspeksi lagi hak Allah atas kalian, sudah sejauh apa kita penuhi hakNya?!. Siapa beriman dan bertaubat dengan sungguh - sungguh pastilah akan kembali dalam dekapNya, Allah menciptakan Allah juga yang berkuasa. Luruskan niat dan minta ampunlah atas khilaf diri. Allah Azza Wa Jalla..
Yang memaksakan bersatu dalam agama yang berbeda atau mungkin harus putus karena berbeda keyakinan lalu sakit hati berkepanjangan dan menyalahkan Allah, istighfarlah saudaraku.. Itu bukan cinta, itulah cobaan.. Allah mengirimkan itu karna ingin menguji seberapa besar cinta kalian padaNya, apakah tetap menjaga amanahNya atau justru menggadaikan amanahNya atas hal yang kalian sebut CINTA ?! Jangan takut tak berjodoh, harusnya yang dilakukan diri hanya terus berislah diri setiap waktu, sedari dini, karna orang yang berislah diri akan disiapkan pasangan terbaik untuknya. Itu Janji Allah! Tak perlu pacaran saudaraku, indahNya Islam andai seluruh muslim tahu mengapa tak ada pacaran dalam Islam. Maka tak ada lagi yang namanya sakit hati, galau, andai seluruh umat manusia mencintai karna Allah bukan karna nafsu. Tak akan ada yang takut kehilangan lagi, karna memang aku bukan milikmu begitupun kamu bukan milikku, karna kita milik Allah dan hanya Allah yang berhak sepenuhnya atas aku ataupun kamu :)
Lalu yang sudah menemukan seseorang yg diyakini sebagai tulang rusuknya, segeralah menikah.. Halalkanlah agar bernilai ibadah dan Allah ridhoi.
Saudaraku, tak ada terlambat untuk terus dan lebih mengenal islam. Betapa Indah dan sempurnanya agama ini andai diri mau membuka Al-Qur'an bukan sekedar membaca namun pahami maknanya. Lakukan perintah-Nya, jauhi larangan-Nya.
Hijrahku Hijrahnya Cinta..
Demikian aku menulis ini, karna aku berhijrah ingin mengharap Ridhonya Allah, Allah ampuni segala khilafku yang pernah melampaui batas. Karna banyaknya disekitarku yang terjebak akan kata CINTA ini, kata cinta yang bukan pada tempatnya. Aku sudah merasakan, menanggung sakit hati yg berkepanjangan akibat diri sendiri yang menenggelamkan diri jatuh didalamnya. Yang tak mungkin bersatu dipaksakan bersatu, yang tak mungkin Allah ridhoi dipaksakan berjalan, yang dilarang Allah dilakukan. Nikmat, itu memang nikmat namun sesat dan sesaat. Karna kini, Hijrahku Hijrahnya Cinta.. Bahagiaku bahagianya cinta..
Dan temukanlah seseorang yang lebih mencintai Allah daripada mencintaimu, karna itulah yang akan memberi bahagia sesungguhnya dan menuntunmu untuk tiba di JannahNya bersama, Insha Allah.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar