Dalam proses mengetik ini, dalam mengambil keputusan untuk mengetik ini. Nafasku berderu, bathinku bergejolak, pikiranku kembali memanas. Memaksaku mengingat kembali satu persatu hal dulu yang membawa aku, kembali.
Yaa, aku yang masih terus dalam proses mempertahankan diri agar tetap diletakan-Nya aku pada jalan-Nya dalam agama-Nya dan pelukan-Nya. Jika mengingat dulu, tak henti air mata ini berurai. Seolah sengaja diciptakan-Nya air - air ini memenuhi mata agar cukup bagiku menangisi salah dan dosaku dulu. Hidup dalam lingkungan yang begitu bergelimang kemewahan, obsesi, party, tawa yang berlebih, kebebasan dalam mata seorang anak manusia yang mengukur sukses bila aku bisa punya rumah mewah, mobil terbaru, gadget terbaru, sepatu dan pakaian branded internasional, deposito di bank bermilyar rupiah, dan printilannya itu.. Membawa aku pada satu hal yang tanpa kusadari dan telah lama kutinggalkan bahkan sedikit sekali aku mengingat-Nya.. Allah SWT .. Sungguh telah terlalu jauh aku melangkah didunia-Nya, telah terlalu sibuk aku bermain - main di dunia-Nya, telah terlalu sibuk aku mengejar mimpi - mimpiku sebagai manusia yang diciptakan-Nya di dunia-Nya tanpa pernah ingat bahwa,
- Harusnya aku bersujud selalu kepada-Nya.
- Harusnya aku hidup seperti apa yang ia mau dan ia perintahkan karna yang aku tempati ini dunia-Nya (yang sementara) dan kelak aku dan kita semua pasti akan kembali ke akhirat-Nya (yang kekal abadi selamanya).
- Harusnya aku hidup berpegang pada dua pedoman yang sudah diturunkan oleh-Nya sebagai petunjuk arah dan jalanku pulang nanti menghadap-Nya (Al-Qur'an dan Hadist).
- Harusnya aku hidup meneladani rasulku Muhammad SAW yang telah Dia utus kebumi ini sebagai penyampai pesan terakhir bagi seluruh umat atas agama-Nya, Kebenaran-Nya, Kebesaran-Nya.
"KEMANA SAJA AKU?!" Itu adalah kata - kata pertama yang mengisi penuh dan meluapkan kepalaku ketika satu titik yang aku yakini adalah tuntunan dari-Nya yang maha kuasa atas hidup, mati, rizki dan jodohku menuntunku dan menyadarkanku, pulanglah kamu.. Kembali ke jalanmu yang lurus, kamu sudah terlalu jauh berenang dan nyaris tenggelam :'(((
Pertengahan Februari 2014, Allah yang maha kuasa memberiku sakit. Sakit yg membuatku tak berdaya dan hanya tertidur sendiri dikamar seorang diri. Ditengah sakitku, aku selalu terbangun disepertiga malam-Nya. Bangun disepertiga malam ini sebenarnya sudah bukan hal asing bagiku. Meski dulu ketika terbangun di sepertiga malam-Nya aku lebih sering memilih menarik selimutku kembali dan menganggap hal itu adalah hal biasa. Tapi andai diri mau menelisik, beruntunglah bagi kalian yang sering terbangun dari tidur disepertiga malam-Nya, jika bukan Allah yang punya kuasa atas mata kita untuk terbangun? Siapa yang membangunkan? Maka segeralah ambil wudhu, bersujudlah di sepertiga malam-Nya, karna rasulullah bersabda "Bersujud dua rakaat disepertiga malam itu sesungguhnya lebih baik daripada bumi beserta isinya" Masha Allaah..
Malam itu, beberapa malam tepatnya aku selalu terbangun dan selalu ada yang berbisik ditelingaku "hidupmu itu cuma sebentar, sudah siapkah kamu menghadap-Nya?!" Ntah suara siapa dan siapa yang membisikkannya ditelingaku. Tapi ditengah sakitku, aku selalu menangis. Menangis seolah waktuku untuk menghadap-Nya semakin dekat. Perlahan semua mulai terekam, gaya hidup yang sangat jauh dari sosok seorang Muslim yang sebenarnya, permasalahan hidup yang terus datang baik dalam keluarga, karier, sampai percintaan yang salah yang semuanya kusadari sangat - sangat keluar dari apa yang dicontohkan Rasulku Muhammad SAW sang panutan hidup bagi muslim yang sebenarnya. Namun saat itu aku berontak, sisi manusiaku berontak keras. Bahwa saat itu aku berhalusinasi, aku tak salah, aku sholat kok meski kadang pergi party dan minum khamr bersama teman2ku, aku sholat kok meski kadang sering menggunjingkan orang lain, aku sholat kok meski kadang suka telat, Allah maha pengampun, Allah maha penyayang, Allah maha baik dan segala - galanya begitulah yang ada di pikirku saat itu. Yaah, Allah maha penyayang, maha baik, maha pengampun. Namun bagaimana bisa seorang hamba yang tak tahu diri ini minta diampuni, bersujud pada-Nya saja jarang, mengingat-Nya saja hampir tak pernah tapi malah melakukan hal - hal yang Dia larang dengan alasan " Aaah, Allahku kan baik, maha pengampun, maha penyayang, islam itu toleran " Astaghfirullah ya Allah jika ingat itu aku malu sekali rasanya, setan bekerja sebaik - baiknya selembut - lembutnya menciptakan pemahaman - pemahaman agamaku yang aku bawa dari lahir ini sehingga aku memandangnya dari sisi manusiawiku, sisi otak modernisasi seorang aku bukan lagi dari sisi Al - Qur'an yang sesungguhnya. Bukan lagi dari sisi ayat - ayatMu yang sesungguhnya, sungguh aku telah terlalu jauh tersesat dalam jalanku sendiri. Waktu terus berjalan dan akhirnya Allah sembuhkanku dari sakitku, aku lebih banyak berdiam diri, merenungi semua yang terjadi padaku. Aku lebih sering berkumpul di majelis - majelis ilmu, pengajian dan kembali aku yakini inipun adalah tuntunan-Nya kuasa-Nya yang menuntunku agar mau berkumpul di majelis ta'lim dan pengajian - pengajian yang dulu aku anggap terlalu kuno dan aneh ditengah modernitas yang serba maju tekhnologinya ini. Lebih baik nongkrong di cafe yang hitz kaliiii daripada nongkrong di masjid macam sok alim aja, dulu aku berpikir seperti ini.
Hingga tepat malam kelahiranku, 20 Maret 2014. Seorang sahabat mengajakku bertemu. Kita mengitari kota Jakarta sampai lewat jam 12 malam dan aku minta kepada sahabatku untuk menepikan mobilnya untuk mencari masjid dan sholat tengah malam disana, namun sayang sekali tak ada satupun masjid yang buka. Terselip sedih dihati, mengapa masjid hanya buka dan ramai ketika ramadhan saja. Akhirnya aku dan sahabatku memutuskan kembali kerumah masing - masing. Sampai dikamar mungilku, aku tak langsung tidur. Bersihkan diri dan sujud pada-Nya sebagai ucapan terima kasihku telah diberi nafas, hidup dan segala kenikmatan yang cuma - cuma ini sampai diusiaku yang sudah tak lagi muda ini, 27 tahun. Yah, 27 tahun aku sudah mendapatkan apa? Sudahkah aku dapatkan kebahagiaan yang benar - benar bahagia? Sudahkah aku dapat ketenangan yang benar - benar tenang dalam hidup?! Jawabannya TIDAK!!! Dan kembali tangisku pecah dalam sujudku malam itu, hingga kubenamkam lebih lama diriku diatas sajadahku, tempatku satu - satunya bercerita beberapa waktu belakangan dan aku meminta kurang lebih seperti ini " Ya Allah, ampuni hamba ya Allah.. Berikanlah hidayahmu dan tuntunlah hamba pada hidup yang sebenarnya hidup, hamba lelah, kuatkan hamba menghadapi masalah - masalah hidup yang telah kau gariskan untuk hambamu ini ya Allah. Ampuni hamba yang sering lalai pada-Mu, ampuni hamba yang sering lupa dan melakukan banyak hal yang kau larang. Ya Allah berilah hamba pekerjaan yang baik menurutmu, hidupkan hamba dijalan-Mu, ridhoilah hamba ya Allah" terus dan terus menangis aku dalam sujudku malam itu, ditambah selepas malam itu ada kejadian meninggalnya temanku diusianya yang masih muda dalam keadaan yang tak di sangka dan akupun melayatnya bahkan membacakan surat yasin tepat didepan jenazah temanku itu sembari menangis, menangisi temanku juga menangis membayangkan jika yang terbujur kaku dibalut kain kafan itu adalah aku, apakah aku sudah siap?! Apa yang mau aku bawa kehadapan Allah? Dan itu semakin membuatku yakin "yah, hidup ini memang sementara, lantas apa yang aku bawa nanti untuk mempertanggung jawabkan hidupku?! Sia2kah atau bermanfaatkah hidupku selama didunia?!" Ditengah pemikiran begitu kembali setan berusaha masuk dan gagalkan niatku dengan bisikan "yaelaah broo nyantai aja kali, loe masih muda! Nikmatin aja hidup yang cuma sekali ini. Jangan sia2in party aja terus, loe kan belum pny rumah mewah, mobil mewah, uang banyak.. bukannya itu tujuan loe ke Jakarta kemaren" tapi di satu sisi hati ngebantah bisikan si setan "iya sih dho loe masih muda, tapi kalau loe nunda taubat dan nanti2 aja, iya kalo umur loe panjang? Kalo ngga?! Yakinlah ketika loe deket sama Allah dan kembali ke jalan yang benar maka loe bakal dicukupkan hidupnya, loe yang bakal megang kendali dunia, bukan dunia yang ngendaliin loe, lagian siapa yang bilang hidup cuma sekali?! Hidup itu dua kali!! Sekarang emang hidup tapi sementara, hidup yang sebenarnya hidup itu di akhirat nanti setelah melewati proses kematian, syukur2 kalo loe hidup sekarang sesuai perintah-Nya jadi loe bisa bahagia diakhirat tapi klo loe hidupnya ngelanggar apa yang Allah perintahkan?! Ya jangan haraplah bisa bahagia diakhirat, Allah maha pema'af bagi hambanya yang mau bertaubat sungguh - sungguh dan tak lagi mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan" ntah darimana kecamuk - kecamuk kecil hati antara yang berusaha menjatuhkan dan menguatkan niatku datang silih berganti, hingga aku terus dituntun oleh-Nya dipertemukan dengan orang - orang soleh, orang - orang yg begitu menjaga Allah disetiap hal yang dilakukan dalam hidupnya. Aku akhirnya curhat dengan managerku (beliau ini ngebantu aku sebisanya buat ngedapetin job MC dan lain - lain, meski aku hanya freelance sama dia tapi udah dekat banget udah seperti kakak dan adik), mba Ade namanya. Sungguh aku berterima kasih padanya, Allah begitu baik mengenalkanku padanya dan Insha Allah pahala tiada putus bagimu mba Ade. Smoga senantiasa kita selalu dalam penjagaan-Nya ya mba ade.. :')
Saat itu aku bilang kepada beliau " Mba.. Saya capek! Saya mau taubat mba.. " mendengar itu beliau yang tau bagaimana aku, kurang lebihnya aku, beliau begitu terharu dan menanyakan tentang keseriusan ucapanku tadi, dan akupun dikenalkan oleh beliau kepada seorang rekan beliau yang sekarang juga sudah ku anggap seperti sahabatku, saudaraku, kakakku, Mas Abdi namanya. Sampai akhirnya aku diajak untuk I'tikaf semacam menenangkan diri dan menjauhkan diri dari duniawi dengan berdiam diri dimasjid, waktu itu selama 3 hari. Kata mas Abdi " Dho, kalau mau lebih ajib lagi dan bener - bener ngedapatin makna i'tikafnya. Coba untuk luruskan niat dan nonaktifkan hp hingga kamu benar - benar jauhkan dirimu dari hal duniawi. Dekatkan diri hanya kepada Allah dan lakukan hal - hal yang Allah suka aja. Jangan takut kehilangan job ato rezeki, belajar yakin mulai sekarang cuma sama Allah. Rezeki ud ada masing - masing dan Allah pasti akan jaga jika itu memang rezeki kita dan ngga akan mungkin ketukar apalagi sampai hilang. Apalagi posisinya ridho sedang mau mendekat sama Allah, pastilah Allah jaga wong dia yang ngasih rezeki kok" .
Akhirnya waktu I'tikaf tiba, tanggal 28 maret 2014.. Sempat ragu sih buat matiin handphone, karna posisi pada saat itu memang sedang jobless, job MCku ngga ada sedangkan i'tikaf ini weekend, yang dimana biasanya tawaran MC justru datang saat weekend, nah kalau tiba2 ada yang nawarin aku ngMC dan hp aku matiin gmn?! Kan aku butuh bayar kosan, butuh makan. Daaaan benaar, baru saja kaki memasuki masjid.. Allah uji keimananku dengan tawaran ngMC dari salah satu label music yang memintaku untuk ngMC di launching album terbaru salah satu band mereka. Saat itu aku mau menjawab whatsapp orang label ini tapi kalau aku jawab pasti akan panjang ngebahas masalah fee dan lain - lain ditambah aku pasti ngga akan focus karna pikiran jadi pengen cepet ngMC aja dapat duit aja. Akhirnya dengan yakin dan Bismillahirrahmanirrahim aku matiin handphone untuk 3 hari kedepan dan yakin jika itu memang rezekiku pasti Allah akan jaga. Selama 3 hari di masjid, berkumpul dengan orang - orang soleh aku seperti mendapatkan harta karun yang sangat berharga. Tidak diperkenankan kita selama 3 hari itu membicarkan orang lain apalagi menggunjingkan orang lain karna itu Ghibah, Ghibah ini adalah salah satu dosa besar dan banyak penghuni neraka salah satunya karna ber - Ghibah alias suka ngomongin orang lain, menikmati keburukan - keburukan atau masalah orang lain seolah diri menjadi senang jika sudah ngomongin orang lain. Jadi kita hanya boleh membicarakan kebesaran - kebesaran Allah untuk meningkatkan Iman kita sebagai seorang muslim. Ditahap ini aku terpukul seperti ditampar ribuan orang, selama ini aku hidup selalu membicarakan orang lain, ngegosipin orang yang padahal org yg aku gosipin blm tentu ngomongin aku dan blm tentu orang yang aku gosipin kenal dengan aku. Lalu selama 3 hari itu aku diajarkan cara makan rasulullah, cara tidur rasulullah, cara istinja (buang air) yang benar seperti apa, cara berwudhu, semua hal yang aku buta dan tak pahami betul sebagai seorang muslim aku dapatkan disini. Malu?! pasti aku malu! Aku mengaku muslim tapi aku tak hidup layaknya seorang muslim, aku muslim tapi tak menjalankan sunnah - sunnah rasulku yang begitu menyayangiku sebagai ummatnya. Dan dari sini juga aku jadi tau jika sholat 5 waktu wajib hukumnya ke masjid bagi laki - laki, ya Allah selama ini yang aku tahu yang penting sholat! Sujud ngga perlu ke masjid. Padahal yang kau perintahkan adalah wajib bagi laki2 ke masjid! Hidupkan masjid! Selama masih ada yang meramaikan masjid dan menyampaikan kebenaran maka tak akan kau turunkan azabmu pada kami. KEMANA SAJA AKU?! Agamaku begitu sempurna mengajarkan kebaikan, bahkan hingga ke tata cara makan, minum, tidur, mandi, mau keluar rumah, mau masuk rumah, mau masuk mobil, mau masuk masjid, mau masuk pasar dan lain lain semua diatur dengan indah dalam agamaku tapi aku ngga tau!! Muslim apa aku ini?! Muslim KTP?! Iya! Muslim bawaan lahir?! Iya! ISLAM itu sempurna, muslimnya yang ngga sempurna. Wahai saudaraku, jika mau terus mendalami dan pelajari terus Islam yang kau bawa sejak lahir, yang tertulis di KTPmu sungguhlah islam itu indah dan sempurna sekali. Dan kau akan segera tau seberapa Muslimnya kah dirimu?!
3 hari selesai berdiam diri di masjid, ada rasa sedih harus meninggalkan masjid dan kembali kepada duniawi. Dimasjid aku begitu tenang, aku ngga ngomongin orang, aku ngga ngeluh, kerjaanku hanya bersujud, menghidupkan masjid, menjalankan sunnah - sunnah rasul, mendekatkan diri pada Allah, dan menyampaikan kebesaran - kebesaran Allah kepada masyarakat sekitar.
Tapi tetap kita hidup didunia ini dan ada alasan Allah hadirkan kita kedunia-Nya, yaitu : menyampaikan kebaikan dan mengajak sekalian kepada hal - hal yang baik. Insha Allah apa yang sudah aku dapat menjadi bekal dan pegangan diri untuk bersiap menghadap-Nya kelak dan mempertanggung jawabkan hidupku didunia.
Selepas dari I'tikaf aku aktifkan handphoneku yang sempat aku matikan selama 3 hari tadi, dan Masha Allah sungguh benar Allah maha penyayang dan maha pemberi rezeki, job MC yang tadinya sempat ku ragukan akan hilang ternyata ketika aku yakin Allah akan jaga, maka Allah jaga buatku, benar saja job MC aku dapat, pengetahuan tentang Islam yang selama ini aku tak tahu aku dapat, dan Imanku bertambah. Insha Allah.
Akupun hingga saat ini rutin sebisa mungkin menyempatkan untuk "keluar I'tikaf" minimal 3 hari dalam sebulan, aku menganggap ini adalah obat bagiku. Karna bagaimanapun kita manusia biasa yang terkadang imannya mengalami naik dan turun. Dan I'tikaf ini ibarat Obat ditengah nafsu duniawiku, agar aku selalu ingat Allah dan takut pada Allah dan tentunya agar takut kembali kepada aku yang dulu. Istilahnya sudah 27 hari aku menyatu dan berurusan dengan duniawi, kerja, meeting, bertemu teman, tak ada salahnya aku luangkan waktu 3 hari untuk mendekat dan benar - benar hanya untuk Allah. Tak bisa 3 hari ya cukuplah sehari, intinya harus ada waktu benar - benar menjauh dari duniawi. Toh memang kita ngga akan selamanya disini. Semua akan hilang, semua akan kembali pada-Nya.
Begitulah saudaraku, tulisan kembali ini aku ketik melalui jari - jemari ini dan otak yang berusaha kembali lagi mengingat proses seorang aku, kembali. Tak ada maksud apapun selain berbagi cerita dan pengalaman, ingin mengajak saudaraku semua lebih mengerti agama yang seringkali kita banggakan, Islam.
Pahamilah, terapkanlah maka jika sudah memahami lalu menerapkan dan hidup selayaknya seorang muslim kita tidak hanya bangga sebagai seorang muslim tapi juga akan menemukan bahagia yang benar - benar bahagia, tenang yang benar - benar tenang ketika Allah sudah kau letakkan diatas segala2nya.
Aku saat ini bahagia, yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Meski hidup cukup, cukup buat makan, cukup buat sedekah, cukup buat membantu orang tua. Meski belum punya rumah mewah, mobil mewah, gadget mewah, tak punya deposito ratusan juta dibank tapi hati ini damai dan tenang, tak pernah merasa kekurangan. Nongkrong di cafe - cafe atau di mall - mall selama setengah harian atau seharian sudah jarang bahkan hampir tak pernah lagi aku lakukan tapi aku tetap happy dan bahagia bahkan tak bisa aku lukiskan bahagianya :')
Saudaraku, temanku yang mengenalku dahulu. Inilah aku, ma'afkan jika aku tak se-easy going dulu, ma'afkan jika aku tak se-fun dulu, jika tawa tak lepas seperti dulu tapi aku yakini aku tengah mempersiapkan tawa - tawa yang lebih lepas bagiku dan Insha Allah bagi kita di surga kelak.
Saudara muslimku, pahamilah dan pelajarilah makna Islam yang kita bawa dari lahir, bahkan sekali sujudmu jauh lebih berharga dari jabatan dan popularitas yang kita raih di dunia yang sementara ini, alangkah lebih bagus lagi jika sudah berkedudukan dan meraih popularitas tapi tak tinggalkan sholat satu waktupun, subhanallah.
Saudaraku, pahamilah dibalik sunnah ada kejayaan, hal kecil yang mungkin sering diabaikan seperti makan dengan tangan kanan, keluar rumah dengan kaki kiri, masuk rumah kaki kanan beserta do'a2nya dan sunnah - sunnah lainnya jika kita istiqomah dan terapkan maka pribadi yang baik akan tercipta pada diri kita yang mungkin terkadang terselip sombong, angkuh, pemarah, egois dll. Itulah sebenar - benarnya obat dari sifat dan sikap diri yang kurang baik.
Saudaraku, sungguh aku bukanlah ahli agama, aku bukan ahli kitab, aku bukan ahli fiqih, aku hanyalah hamba-Nya, teman kalian yang dulu kalian kenal yang hanya ingin menjadi lebih baik lagi agar tak sia - sia hidupnya. Aku bukan sok suci tapi alangkah baiknya ketika masih bernafas kita mensucikan diri yang sadar betul jika diri kita ini kotor, agar ketika tiba waktunya kembali Allah akan ridho menerima kita yang kotor dan kerap lalai ini.
Saudaraku, tak ada banyak yang bisa dilakukan didunia ini dan tak lama waktu kita di dunia ini, maka kurangilah ego kita mengejar dunia, kekayaan yang sebenarnya, kesuksesan yang sebenarnya akan kita raih dan dapatkan nanti selama2nya diakhirat jika kita bertaqwa pada Allah, jadi syukurilah apa yang sudah didapatkan didunia yang sementara ini. Jangan sampai menjadi orang yang kufur nikmat, selalu ngerasa kurang, selalu ngerasa ngga punya, lihatlah orang - orang dipedesaan yang bisa tertawa begitu lepas meski tinggal digubug dan makan hanya nasi dengan garam saja tapi mereka bahagia dan tetap sholat, itu karna mereka selalu bersyukur dalam hal apapun. "Tapi kan hidup didunia harus sukses dho?! Harus kaya biar bisa sedekah?! Kalau bisa tinggal dirumah mewah dan punya mobil mewah juga gadget baru kenapa ngga?!" Pertanyaan itu pasti akan keluar, yaa benar adanya harus sukses didunia dan milikilah harta untuk bersedekah. Aku disini hanya mengingatkan sebagai sesama saudara muslim saja, karna islam mengajarkan kesederhanaan bukan berlomba untuk berlebih2an dalam harta kecuali berlomba - lomba dalam urusan amal ibadah dan sepengamatanku justru ketika kita telah diberi nikmat sukses, harta berlimpah dan segala2nya.. Kebanyakan justru jadi lupa kewajiban utama kita dihidupkan didunia yaitu SHOLAT, SEDEKAH, PUASA, ZAKAT, DAKWAH ( mengajak dan menyampaikan kebaikan). Ketika sudah sukses, cukup punya rumah, kendaraan, tabungan, periksa lagi sudah selalu 5 waktu belum sholat kita?! Sedekah kita ikhlas ngga? Jangan sampai sedekah karna riya' biar dipuji orang, puasa kita bener ngga?! Jangan sampai puasa karna mau sesuatu misalnya mau kurus, tirakat supaya ngedapetin cinta si A misalnya, atau tirakat supaya dapat tender besar, Astaghfirullah luruskanlah niat dan lakukan semua untuk beribadah sama Allah agar semua yang kita lakukan bernilai ibadah dan tidak sia - sia. Sudah menyampaikan hal - hal baik belum? Atau justru dengan harta berlimpah kita malah menjadi sponsor tunggal dari kegiatan atau hal - hal yang membawa mudarat. Astaghfirullah, sungguh kalimat - kalimat ini adalah pengingat bagi diri sendiri yang penuh kekurangan, karna sungguh azab Allah pedih bagi mereka yang lalai akan akhirat dan terlalu terlena akan duniawi.
Saudaraku, yang paling penting adalah selalu mengingat kematian, jika takut mengingat kematian berarti itu waktunya bergegas perbaiki iman dan diri. Karna yang paling dekat dengan kita bukanlah bayangan kita, melainkan kematian. Suka tak suka, takut atau tak takut kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita dan bisa mengambil waktu kita kapanpun, mau sedang makan, mau sedang tidur, mau lagi dijalan, mau lagi dirumah kalau waktunya tiba tak ada satupun yang bisa menolak. Jika sudah demikian siapa yang bisa memohon sejam dua jam saja sekedar untuk bersujud dan bertaubat ?!?! Dan orang yg beriman tak akan pernah takut mati, justru mereka akan meminta segera dimatikan. Karna mereka ingin bertemu Allah dalam keadaan Iman yang sedang meningkat dan mereka tahu sebaik - baiknya hidup adalah mati karna percuma hidup jika tak bertaqwa pada Allah Sang Maha Besar atas segala yang menciptakan bumi, langit beserta isinya dan berkuasa atas hidup, mati, rizki, jodoh makhluk hidup didalamnya.
Yang menulis inipun tak sempurna akhlaknya, yang menulis inipun masih terus belajar dan islah diri, yang menulis inipun bukan siapa - siapa melainkan anak lulusan SMA biasa dengan pekerjaan serabutan yang Insha Allah, Allah beri pemahaman tentang hidup yang sebenarnya dan tentang islam yang dia peluk sedari lahir. Semoga Allah tetapkan dirinya diatas islam selama - lamanya. Ma'af atas kata yang mungkin menyakiti atau terkesan menggurui, sungguh aku hanya menyampaikan apa yang aku tahu dan harus aku sampaikan. Jika ada terselip khilaf dalam kalimat maka itu murni dariku yang miskin ilmu dan masih dalam tahap terus perbaiki akhlak, namun jika terselip benar dan indah dalam kalimat maka sungguh itulah kalimat yang dituntun oleh Allah SWT untuk aku tuliskan dalam halaman ini.
Berbuat baik kepada sesama itu wajib tapi jangan sampai lupa untuk berbuat lebih baik lagi kepada Allah SWT. Habluminallah & Habluminannas.
Wassalamualaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar